Senin, 27 April 2009

Sungguh aku (tak) tahu ....

AKU (TAK) TAHU

Aku (tak) tahu
Kauingin aku melupakanmu sehingga
kaupasang setumpuk mawar duri di antara kita namun
tetap saja kudengar isakmu tetap saja kurasa detak
jantungmu yang menembus dalam hatiku
Sia-sia kaubunuh itu rasa
kecuali ...

Aku (tak) tahu
Kauingin menghapus catatan yang
kutulis dengan darahku di dinding hatimu
Percayalah tak mungkin
kaumusnah meski kauulang masa itu tapi
Seandainya benar iya aku
memilih untuk tak mengucapkannya
Sia-sia kaupisahkan aku dari diriku sendiri
kecuali ...

Aku (tak) tahu
Seberapa penting dirimu bagi masa
nantiku saat kutemukan kau sebagai bongkah
karang es yang
terus meleleh atas sabda dari mahkotanya
Sebagai orang yang menghadirkanmu
ia cinta betul padamu tapi sebagai harapan yang
selalu terwujud baginya kau
betul-betul tak cinta pada rasamu sendiri
Sia-sia kaukorbankan setetes embun bagi bara
lebih merah dari merahnya merah kecuali ...

Ya, kecuali kau akui pada seluruh ke(tak)
tahuanku bila kau memang sengaja
Ingkar!


Mrican, Agustus 2002

0 comments: